Perlakukan Secara Tidak Manusiawi

Janji Kosong UNHCR Bantu Pencari Suaka 

Pencari suaka kembali duduki trotoar di Jalan Kebon Sirih.

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Para pencari suaka yang mengungsi di gedung eks Kodim Kalideres Jakarta Barat mengaku tidak diperlakukan secara manusiawi oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Perlakuan itu mulai dirasakan oleh mereka khususnya dalam sebulan terakhir.Salah satu pencari suaka, Wahid Ali mengatakan, dalam sebulan para pengungsi tidak mendapat bantuan listrik, air dan makanan seperti yang dijanjikan."Kemarin UNHCR berjanji memasang listrik, air, beri makanan. Bisa dilihat anak-anak sekarang enggak bisa makan," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (12/10).

Dia mengungkapkan, untuk mencukupi kebutuhan pokok, mereka mengandalkan bantuan makanan dari warga maupun sukarelawan. Kesulitan air pun mereka alami selama sebulan, sehingga dirinya sudah tidak mandi selama empat hari karena tidak diterima oleh warga setempat."Kadang mandi di mini market, Terminal Kalideres, tapi sekarang sudah enggak boleh sama warga sekitar," ujarnya.

Senada dengan Wahid, pengungsi lainnya, Hanif mengaku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan UNHCR menjanjikan bantuan kembali pada pengungsi."Dari UNHCR udah perjanjian, tapi DKI ada petugas Pak Taufan Bakrie dan UNHCR besok pasang listrik dan air bersih makanan dan kamar mandi juga, tapi sampai sekarang belum ada," keluhnya.

Sebelumnya, sekitar 500 pengungsi asing Kalideres mendemo Kantor UNHCR di Kebon Sirih Jakarta Pusat, Kamis (10/10). Mereka menuntut UNHCR agar segera membantu mereka.Selesai berdemo, pengungsi diangkut kembali ke tempat penampungan di Kalideres, Jakarta Barat, menggunakan Bus Transjakarta dari lokasi tempat mereka melakukan aksi. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar